Wednesday, March 30, 2016

Hasil survey tinggi, Ahok bilang 'pemilihan masih jauh'

Peluang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih terbuka untuk kembali memimpin ibu kota meski melalui jalur independen atau tanpa dukungan parpol. Peluang ini didapat bila melihat hasil survei yang dilakukan lembaga Charta Politika.

Dari hasil survey, sebanyak 53 persen pemilih DKI Jakarta menginginkan Ahok kembali memimpin ibu kota melalui jalur independen. Ahok sendiri mengaku tak mau sesumbar dengan hasil survey itu. Baginya, politik berjalan tanpa bisa ditebak karena prosesnya selalu dinamis.

"Saya enggak tahu, pemilihan masih jauh. Kita setiap langkah bisa saja orang punya ide lebih baik. Kita engak bisa bilang, enggak tahu kita, politik susah," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (30/3).

Dia menyebut tahap pemilihan masih jauh sehingga tak cukup alasan untuk optimis menang. Menurut Ahok, untuk mendapat tingkat elektabilitas yang tinggi dalam survey itu mudah, yakni dengan melihat kepuasaan warga atas kerja pemimpin itu.

"Kalau kamu kepuasan masyarakat tinggi biasanya diikuti elektabilitas yang mendekati angka itu umumnya," terangnya.

Disinggung soal peluang calon gubernur lain seperti Yusril Ihza Mahendra atau nama Sandiaga Uno yang masih berpeluang untuk menjadi pesaing beratnya, Ahok enggan berkomentar lebih. Dia juga enggan menanggapi setiap tudingan dan kampanye negatif dari pihak-pihak yang berniat menjegalnya.

"Saya enggak tahu, ada banyak macam-macam isu SARA segala macam. Saya sudah kenyang. Saya fokus kerja saya. Kita enggak tau pikiran orang," tegas mantan politisi Gerindra ini.

Kepada wartawan, Ahok menuturkan akan lebih memilih fokus bekerja sampai detik akhir jelang pemilihan. Masalah-masalah krusial di Jakarta masih perlu ia tangani. Semisal katanya, program penanggulangan banjir dan pembuatan tanggul di Jakarta Utara juga belum rampung.

Masalah banjir, katanya bisa menjadi lubang yang dapat menjatuhkan Ahok jelang Pilgub DKI Jakarta tahun depan. Karena persoalan itu adalah masalah warisan dari tiap pemimpin yang belum terpecahkan.

"Nanti mungkin Februari 2017 dan nanti pengaruh La Nina hujan terus menerus sampai Februari dan laut pasang tanggul belum jadi, hujan seminggu, tenggelam Jakarta 40 hari," ujarnya

"Kalau Jakarta tenggelam karena hujan terus karena pengaruh La Nina dan pompa air laut tenggelam karena tanggul belum jadi, pas pemilihan tenggelam hujan berhari-hari kira-kira orang pilih kita lagi enggak? Enggak tau juga," pungkas Ahok.

No comments:

Post a Comment