Wednesday, March 23, 2016

Manhattan of Asia, Branding Baru Kota Tua Jakarta

Jakarta - Branding merupakan salah satu hal penting untuk mengembangkan suatu destinasi. Untuk Kota Tua Jakarta, Menpar menyebutnya dengan Manhattan of Asia.

Siapa yang tidak mengenal Manhattan di Kota New York, Amerika? Saking terkenalnya, nama distrik Manhattan muncul dalam berbagai film hingga menjadi salah satu ikon New York. Dalam diskusi Sosialisasi Kota Tua Jakarta menuju UNESCO World Heritage 2017 di Gedung Olveh, Jakarta, Rabu (23/3/2016) Menpar Arief Yahya pun membandingkan Manhattan dengan Kota Tua Jakarta.

"Analoginya untuk Kota Tua ini, menggambarkannya sebagai Manhattan of Asia. Kira-kira itu paling dapat," ujar Arief saat menyebut branding untuk Kota Tua Jakarta.

Sebelumnya, Menpar Arief sering menyebut kata branding sebagai salah satu faktor penting untuk promosi wisata. Khusus untuk Kota Tua Jakarta, branding Manhattan of Asia disebutnya sebagai yang paling cocok. Ide tersebut didasari atas latar belakang kedua kota yang konon dibuat oleh orang yang sama dan dikenal sebagai pusat keuangan dulu dan kini.

"Menurut ceritanya yang membangun Kota Tua dan Manhattan sama. Ini (Kota Tua Jakarta) dulu juga pusat finansial," ujar Arief.

Sekiranya branding Manhattan of Asia untuk Kota Tua Jakarta dapat memberi impact yang besar, minimal agar traveler memiliki perbandingan. Hal yang sama juga dilakukan Menpar saat berkunjung ke Kawasan Mandeh di Pesisir Selatan dulu. Ketimbang menyebut Mandeh di Pesisir Selatan, Menpar lebih memilih branding Mandeh sebagai Raja Ampatnya Sumatera. Hal serupa juga diharapkan untuk Kota Tua Jakarta.

"Branding untuk sementara Manhattan of Asia," tutup Arief.

No comments:

Post a Comment