Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan bahwa perdamaian akan terwujud jika setiap warga menerapkan konsep Bhinneka Tunggal Ika dalam hidup sehari-hari. Dengan keberagaman suku, agama, ras yang dimiliki warga Indonesia, Basuki meminta warga untuk saling menghormati dengan warga lainnya.
"Kalau kata Pak Din (Ketua MUI Din Syamsuddin), kemajemukan Indonesia ini sudah keniscayaan atau kehendak Tuhan. Jadi jangan saling suuzan (berburuk sangka), kalau sering kumpul halalbihalal begini kan minimal tidak ada suuzan," kata Basuki, dalam acara Halal Bihalal yang diselenggarakan Indonesian Association For Religions And Cultures (IARC), di Hotel Sahid Jakarta, Minggu (26/7/2015).
Ia tak memungkiri banyak konflik horizontal terjadi akibat perbedaan pandangan kepercayaan. Menurut dia, konflik itu tidak hanya terjadi antar warga yang keyakinannya berbeda. Namun terjadi pula pada warga yang seiman dan seagama.
Oleh karena itu, lanjut dia, acara silaturahim perlu diselenggarakan beberapa kali untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya konflik horizontal antar warga.
"Sesama orang Kristen, Katolik, atau Islam juga ada masalahnya kok. Makanya kita harus duduk bersama, ini yang namanya toleransi, di mana saya bisa menerima perbedaan anda dan Anda bisa menerima perbedaan saya," kata Basuki.
Senada dengan Basuki, Ketua MUI yang juga Penasihat IARC Din Syamsuddin mengatakan hubungan dan kerjasama antar umat beragama sangat penting untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang maju. Warga tidak boleh lagi memandang etnis maupun agama tertentu untuk bekerjasama.
Dengan dasar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, lanjut Din, seharusnya warga Indonesia yang majemuk bisa bersatu padu.
"Sekarang hubungan antar umat beragama relatif baik. Konflik besar di awal reformasi seperti konflik Ambon dan Poso sudah selesai, proses rekonsiliasi berjalan baik. Meskipun saat Idul Fitri ada insiden Tolikara, tapi secara umum konflik itu sudah terselesaikan dan ini ikut menjamin stabilitas keamanan Indonesia," tambah Din.
No comments:
Post a Comment