Thursday, July 16, 2015

Takbiran Sederhana di Korea Selatan

 Takbiran Sederhana di Korea Selatan


Takbir menyambut Hari Raya Idul Fitri samar-samar terdengar dari lantai 2 sebuah gedung perkantoran di wilayah Yeongchon, Korea Selatan. Suara takbir tanpa pengeras suara tersebut datang dari mushola Al Iman yang diurus oleh TKI di Yeongchon dan sekitarnya.

Gelaran takbiran sederhana mereka kemudian dihadiri oleh Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dan Wakil Duta Besar RI untuk Korea Selatan Cecep Herawan. Saat sesi sambutan, ada perwakilan TKI yang kemudian mengajukan 2 permintaan kepada Nusron.

"Mohon kepada BNP2TKI, bila mana mengadakan MoU dengan pemerintah Korea Selatan untuk mencantumkan waktu untuk solat Jumat dan solat 5 waktu," ujar Suripto, di Yeongchon, Provinsi Kyeongsangbukdo, Korea Selatan, Kamis (16/7/2015) malam.

"Permintaan kedua yaitu supaya TKI yang overstay di Korea dicarikan solusi, agar mereka mau kembali ke tanah air. Kami juga istilahnya tidak ingin mencemarkan nama baik Indonesia," lanjut Suripto yang juga ketua Komunitas Muslim Indonesia (KMI).

Nusron berjanji akan menindaklanjuti permintaan TKI tersebut. Namun ia menuturkan selama ini pun jika TKI ingin izin solat, bisa langsung menyampaikan kepada atasan masing-masing.

"Kalau ada yang bilang solat (kepada atasan) dan tidak diizinkan, mungkin ada masalah dengan solat dia yang sebelumnya. Waktu solat malah dipake leha-leha atau apa," jawab Nusron.

"Karena sebetulnya kalau mau izin solat pasti diizinkan. Makanya di sini ucapan dan perbuatan harus sesuai, di negeri orang kita harus menjaga integritas," imbuhnya.

No comments:

Post a Comment