Friday, August 28, 2015

Ruangan Digeledah Polisi, Lino: Kalau Seperti Ini Lebih Baik Saya Berhenti

Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino merasa tidak 'nyaman' dengan penggeledahan yang dilakukan penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri ke ruangannya siang tadi. Dia menegaskan akan berhenti dari jabatannya sekarang bila diperlakukan seperti siang tadi. 

"Kalian tulis ya, kalau negeri ini seperti ini lebih baik saya berhenti," kata Lino setengah berteriak kepada wartawan, Jumat (28/12/2015). 

Hal itu dia tegaskan usai kantornya digeledah oleh penyidik dari Direktorat Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri siang tadi. Penggeledahan itu dipimpin langsung oleh Kabereskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso. 
 
"Saya hormati penyelidikan polisi. Kalau negara perlakuan seperti ini, besok saya akan berhenti.  I'm doing something good for this country. Tapi saya diperlakukan seperti ini," tambah Lino. 

Kepada wartawan, Lino tak menjelaskan perlakuan yang dimaksud. Sebelumnya kepada seseorang penelepon yang bernama Sofyan Djalil, Lino juga memberikan 'ancaman' serupa. 

Kebetulan telepon genggam Lino sengaja dikerasakan suaranya sehingga percakapan mereka terdengar oleh media.  "Nanti dulu ya Pak Sofyan Djalil telepon. Halo Pak Sofyan selamat siang, Pak. Ini saya pulang rapat di luar tiba-tiba kok begitu banyak polisi di kantor. Ada penggeledahan," kata RJ Lino kepada sang penelepon. 

Kepada Sofyan Djalil, Lino menjelaskan bahwa polisi mencari file dokumen terkait 10 crane yang tak berfungsi sehingga mempengaruhi proses dwell time alias bongkar muat di pelabuhan. 

Lino mengaku menghormati tindakan polisi yang melakukan penggeledahan. Namun penggeledahan ini tak bisa dilakukan karena dia merasa belum pernah dimintai keterangan oleh polisi. 

"Pak Sofyan,  kalau Presiden Nggak bisa clear (menyelesaikan) Saya berhenti. Susah ini kalau benar ini negeri begini. Kami kayak dihukum sama media," kata Lino kepada si penelepon. 

Dari seberang telepon, Sofyan balik bertanya kepada Lino, "Begini gimana?".

"Begitu saya datang media begitu banyak. Saya seperti dibuat criminal.Come on pak, I'm made this is Company so rich saya dihukum seperti ini nggak fair pak. Bapak tolong kasih tahu Presiden deh kalau caranya begini lebih baik saya berhenti," kata Lino. 

Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino mendapat telepon dari seseorang bernama Sofyan Djalil pada Jumat siang tadi. Komunikasi antara Lino dan Sofyan Djalil terjadi di tengah penggeledahan kantor PT Pelindo II oleh penyidik Bareskrim Polri. 

Siapa Sofyan Djalil yang menghubungi Lino di tengah penggeledahan kantor Pelindo II oleh polisi?

Lino sempat mengeraskan volume telepon genggamnya dan memperdengarkan kepada wartawan saat dihubungi Sofyan Djalil siang tadi. Namun siang tadi dia tak menjelaskan lebih lanjut soal identitas Sofyan Djalil tersebut.

Baru pada malam hari ketika dikonfirmasi lagi oleh wartawan, Lino menjelaskan bahwa Sofyan Djalil yang menelepon dia saat masih terjadi penggeledahan adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. 

"Itu (Sofyan Djalil) kepala Bappenas," kata Lino kepada wartawan di kantornya, PT Pelindo II Jakarta Utara, Jumat (28/8/2015). 

Dia juga menegaskan kembali niatnya yang akan berhenti dari jabatannya sekarang bila diperlakukan tidak adil.

Kepada Sofyan Djalil, Lino menjelaskan bahwa polisi mencari file dokumen terkait 10 crane yang tak berfungsi sehingga mempengaruhi proses dwell time alias bongkar muat di pelabuhan.

Lino mengaku menghormati tindakan polisi yang melakukan penggeledahan. Namun penggeledahan ini tak bisa dilakukan karena dia merasa belum pernah dimintai keterangan oleh polisi.

"Pak Sofyan,  kalau Presiden Nggak bisa clear (menyelesaikan) Saya berhenti. Susah ini kalau benar ini negeri begini. Kami kayak dihukum sama media," kata Lino kepada si penelepon. 

 Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino kaget saat pulang dari rapat, dia mendapati kantornya digeledah Polri. RJ Lino sempat mengutarakan hal itu dalam percakapannya dengan seorang pria di ujung telepon yang disebutnya sebagai Sofyan Djalil.

Lino saat itu, Jumat (28/8/2015) sedang berbicara ke wartawan soal penggeledahan yang dilakukan polisi. Dia mengaku menghormati tindakan kepolisian, namun dia menanyakan mengapa penggeledahn dilakukan padahal dia belum pernah dipanggil dan diperiksa.

Kepada wartawan dia sempat menyinggung sejumlah hal, dia merasa tak nyaman dan menyatakan ingin berhenti dengan apa yang dialaminya.

"I'm doing something good for this country. Tapi saya diperlakukan seperti ini," tambah Lino.

Saat berbicara ke wartawan itu, telepon masuk dari Sofyan Djalil. Lino pun mengutarakan keberatannya atas apa yang diterima dia ke Sofyan.

"Come on pak, I'm made this company so rich, saya dihukum seperti ini nggak fear pak. Bapak tolong kasih tahu Preseden deh kalau caranya begini lebih baik saya berhenti," tutup Lino. 

No comments:

Post a Comment