Mantan Menpora Adhyaksa Dault didaulat oleh para pendukungnya untuk maju menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Sejumlah artis yang hadir untuk mendukungnya menilai Jakarta butuh pemimpin bertangan besi seperti Adhyaksa.
Acara pendaulatan digelar di Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (20/9/2015). Para artis yang hadir ialah Mark Sungkar, Cici Paramida yang sempat mengisi acara dengan menyanyikan satu lagu, Olivia Zalianty yang memimpin lagu Indonesia Raya dan Adi Nugroho. Selain para artis, hadir pula para mubalig seperti Ustaz Wahfiudin, Ustaz Sambo dan Ustaz Erik.
Sebagai perwakilan dari para artis, Mark Sungkar mengatakan dirinya sangat menyukai gaya bahasa Adhyaksa yang gampang membuat klepek-klepek dan rendah hati. Dia juga menceritakan kedekatannya dengan mantan Menpora itu.
"Saya saat menerima telepon sangat merasa tersanjung. Padahal saya baru pulang dari Manado untuk ikut Rakornis Asean Games dan istri saya juga lagi opname tetapi tadi pagi saya izin mau ke mari. Hal tersebut saya lakukan karena saya berutang budi. Saya kenal Adhyaksa dari tahun 1984 saat itu beliau sering ke Petamburan ke KNPI lalu pada tahun 1995 ada federasi olah raga renang, sepeda, lari dan beliau mendukung saya mencarikan dewan pendiri," cerita Mark yang ditemani para artis kepada wartawan.
Mark juga mengatakan, saat anaknya Shireen Sungkar menikah, Adhyaksa menjadi saksi nikah. Selain itu, saat berkunjung ke rumah Adhyaksa, Mark cerita menemukan foto Adhyaksa dengan Yusuf Qardhawi dan tidak melihat foto dengan mantan presiden Amerika George Bush.
"Umat Islam mana yang tidak ingin dekat. Saya kagum dengan beliau," alasan Mark.
"Jakarta butuh pemimpin tangan baja, Adhyaksa memiliki tangan lebih dari baja," ujar Mark sambil tersenyum, mewakili artis-artis yang hadir.
Adhyaksa Dault didaulat oleh para pendukungnya untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Namun ia mengaku tidak berambisi mencari kekuasaan.
Sehingga menurut mantan Menpora ini, jika ada pihak yang hendak meminangnya sebagai calon Wakil Gubernur, ia memilih menolak. Termasuk jika akan disandingkan dengan Basuki T Purnama (Ahok).
"Saya tidak mencari kekuasaan. Kalau untuk jadi orang kedua, saya tidak mencari kekuasaan," kata Adhyaksa di Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (20/9/2015).
Menurutnya, pengalaman sebagai Menpora selama 5 tahun, Ketua KNPI dan Ketua Kwarnas Pramuka merupakan kekuasaan yang cukup baginya. Saat ini ia mengaku maju karena banyaknya dukungan yang muncul.
"Udah cukup kekuasaan itu, kalau itu amanah ya maju nomor satu. Kalau tidak ya tidak usah, ngapain, gak cari duit," ujarnya.
Adhyaksa belum memutuskan apakah akan maju melalui jalur parpol atau independen. Sejauh ini ia mengaku sudah banyak berkomunikasi dengan sejumlah parpol. Namun Adhyaksa belum mengungkap parpol mana yang tertarik mengusungnya dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 nanti.
"Tergantung tim yang mendaulat saya. Partai tadi datang kesini tadi gak tau mau ngapain. Dia mau mau datang ksini kan inisiatif, kan begitu, namanya juga orang jualan, laku syukur kalau nggak ya sudah," tutupnya.
No comments:
Post a Comment