Monday, September 21, 2015

Masuk Bursa Cagub DKI dari PAN, Ridwan Kamil: Belum Terpikir

Partai Amanat Nasional membidik empat tokoh untuk dicalonkan sebagai kandidat Gubernur DKI 2017 mendatang, salah satu nama adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Bagaimana tanggapan orang nomor satu di Bandung tersebut?

"Kan udah sering atuh nanya soal itu mah. Jawabannya sama," ujar pria yang akrab disapa Emil itu di Kampus ITB, Jalan Ganesha, Bandung, Senin (21/9/2015).

Jadi bagaimana, Pak?

"Saya jawabannya sama. Belum terpikir mau ke mana-mana," sahutnya.

Meski begitu, Emil mengaku mengapresiasi siapa-siapa saja yang menyebut-nyebut namanya dalam pencalonan apapun.

"Kalau ada yang menyebut, saya apresiasi. Tapi kalau ditanya, saya fokus di Bandung dulu. Pe-er saya masih banyak," dalihnya.

Sebelumnya Ketum PAN Zulkifli Hasan menyebut ada empat nama di bursa cagub DKI dari PAN. Empat nama itu adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Surayaba Risma Gubernur incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Adhyaksa Dault. 

Eks Menpora Adhyaksa Dault ikut meramaikan bursa bakal cagub DKI. Sandiaga Uno yang juga masuk bursa mengucapkan selamat.

"Saya ucapkan selamat untuk Bang Adhyaksa Dault dan semoga sukses," kata Sandiaga Uno yang juga Waketum Gerindra ini, kepada detikcom, Senin (21/9/2015).

Adhyaksa memang telah didaulat menjadi cagub DKI oleh para ulama, pemuda, sejumlah atlet dan artis Ibu Kota. Deklarasi dukungan ke Adhyaksa digelar Minggu (20/9) kemarin di di Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jaksel. Sejumlah petinggi parpol seperti PKS, Gerindra, PAN, dan Hanura hadir di acara itu, meski semua belum memastikan akan mendukung Adhyaksa.

Sebelumnya Sandiaga juga menyatakan siap maju Pilgub DKI. Sebagai tokoh muda, Sandiaga merasa tertantang untuk membangun Jakarta.

"Saya rasa sebagai tokoh muda yang ingin ada perbaikan, semuanya harus siap," kata Sandiaga di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9/2015) lalu.

Sandiaga menilai masih ada pekerjaan rumah yang perlu dilakukan pemimpin DKI Jakarta. 

"Kita belum melihat DKI setara dengan kota metropolis yang lain," katanya.

Lalu apakah Sandiaga akan terus maju dan kendaraan apa yang akan digunakan?

Setelah dipinang para ulama dan pendukungnya maju Pilgub DKI, niat Adhyaksa Dault untuk menandingi Ahok sudah bulat. Kini tim suksesnya mulai mengumpulkan KTP, sembari menunggu parpol yang merapat memberikan dukungan.

Sama dengan calon gubernur incumbent Basuki Tjahaja Purnama, pendukung Adhyaksa mulai mengumpulkan KTP untuk antisipasi kalau harus menempuh jalur independen. Hal ini dibenarkan oleh salah satu cendekiawan muslim pendukung Adhyaksa, Marwah Daud Ibrahim.

"Saat ini benar ada pengumpulan tanda tangan, apakah KPU akan diam, lalu apakah yang akan kita lakukan? Kita tidak selalu reaktif, tapi proaktif," kata Marwah Daud saat mendaulat Adhyaksa jadi cagub DKI di Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jaksel, Minggu (20/9/2015).

Bisa dibilang seribu cara ditempuh agar Adhyaksa bisa maju Pilgub DKI. Lobi-lobi juga dilakukan agar parpol mendekat. Di acara deklarasi dukungan ke Adhyaksa itu hadir petinggi PKS, Gerindra, Hanura, dan PAN. Lalu apakah mereka akan mendukung Adhyaksa?

Petinggi PAN Tjatur Sapto Edy yang hadir di acara itu secara gamblang menuturkan akan mendukung Adhyaksa maju Pilgub DKI. Tjatur menjamin Adhyaksa sebagai intan yang berharga.

Selain PAN, sebenarnya PKS yang cukup gamblang membuka pintu ke Adhyaksa. Wajar karena selama ini Adhyaksa punya kedekatan dengan PKS. Ketua DPW PKS DKI Jakarta Selamat Nurdin menuturkan Adhyaksa selama ini memang punya kedekatan dengan PKS.

"Ini undangan silaturahim. Melihat peta politik yang ada, akan memanas. Adhyaksa punya hubungan dekat dengan PKS. Sebagai sahabat, wajar akan datang," kata Selamat.

Sementara dua partai lain yakni Gerindra dan Hanura masih melihat-lihat siapa calon terkuat untuk Pilgub DKI. Gerindra juga punya nama lain yang juga disiapkan seperti Sandiaga Uno yang kini juga menjabat Waketum di parpol pimpinan Prabowo Subianto itu. 

Adhyaksa Dault menerima pinangan para ulama dan pendukungnya untuk maju di Pilgub DKI. Eks Mepora ini mencoba taktik baru, bertarung tanpa melawan Ahok. Bagaimana caranya?

Kebanyakan calon kepala daerah selalu ingin menunjukkan kelebihannya dibandingkan para lawannya. Namun Adhyaksa justru memuji Ahok yang juga bakal maju di Pilgub DKI tahun 2017 mendatang.

"Jangan melawan dong, saya nggak suka dibilang melawan-melawan," kata Adhyaksa menjawab pertanyaan pendukung yang ingin tahu strateginya melawan Ahok, di acara deklarasi dukungan untuk Adhyaksa ke Pilgub DKI di Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (20/9) kemarin.

Alih-alih mencari kesalahan Ahok, Adhyaksa memilih memuji kinerja Ahok yang memang banyak diapresiasi masyarakat. Bagi Adhyaksa, Ahok berhasil menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan tegas.

"Pak Ahok bagus, good governance-nya bagus. Dia clean, tegas," kata pria kelahiran Donggala 52 tahun lalu itu.

Sebuah kritik pun dilontarkan Adhyaksa dengan cara yang lembut. "Komunikasinya perlu disempurnakan, bukan kurang baik," katanya.

Sepertinya Adhyaksa tak ingin ada pertarungan frontal dirinya dengan para pendukung Ahok. Namun Adhyaksa tetap calon kepala daerah yang tentu saja punya segudang sumpah janji untuk memikat hati rakyat Jakarta.

"Pak Ahok sudah baik, tapi kalau mau maju kita harus lebih baik lagi dari Ahok. Tidak boleh saling mencaci, siapa yang baik itu yang baik," kata Adhyaksa menegaskan komitmennya lebih baik dari Ahok.

Sama seperti Ahok, ia juga ingin mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi. Ia bersumpah tak akan makan uang haram.

"Demi Allah juga bimbing saya, tegur saya kalau salah. Motto hidup saya, hidup cuma sekali mengabdi untuk negeri. Ridho Illahi Rabbi. Kalau saya jadi gubernur saya nggak akan makan uang haram, sepeser pun nggak akan saya makan," sumpahnya.

Namun demikian para pendukungnya nampaknya tak sabar. Sejumlah pendukung sudah langsung membandingkan Adhyaksa dengan Ahok.

Mantan Rektor Universitas Paramadina Yuddy Latif langsung berkomentar bahwa cara berkomunikasi Adhyaksa jauh lebih baik dari Ahok. Dia yakin Adhyaksa bakal lebih baik dari Ahok.

"Saya bukan emosional. Jakarta ini seperti Taman Safari Indonesia. Jangankan cari surga, cari neraka ada. Saya rasa Jakarta butuh Adhyaksa Dault untuk mengatasi itu," kata Yuddy dalam acara deklarasi tersebut.

Yuddy mengakui Ahok memang sosok pemimpin yang tegas. Namun menurutnya tak hanya tegas dan berani yang dibutuhkan Jakarta, namun juga kesantunan dalam berkomunikasi.

"Di Indonesia itu ada di Adhyaksa Dault, tokoh religius yang bisa menyatukan. Pemimpin yang tegas adalah pemimpin yang bukan marah-marah melulu," katanya.

Lalu apakah Adhyaksa dapat melanjutkan taktik bertarung tanpa melawan Ahok ini, ataukah akhirnya terjebak dalam pertarungan panas khas Pilgub DKI? 

No comments:

Post a Comment