Pihak Istana merespons pernyataan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon soal keikutsertaan anggota keluarga presiden dalam kunjungan ke luar negeri. Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebutkan, keikutsertaan anggota keluarga presiden sudah diatur dan diperbolehkan.
"Ya, itu ada aturannya begitu," ujar Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Adapun pengaturan soal keikutsertaan anggota keluarga presiden dan wakil presiden dijelaskan dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 8 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Standar Pelayanan Sekretariat Negara Republik Indonesia. Pada bagian isinya terdapat ketentuan standar pelayanan pengoordinasian pengamanan presiden dan wakil presiden beserta keluarganya ke luar negeri.
Menurut Pratikno, sejak Jokowi menjadi presiden, terdapat perubahan besar dalam standar pelayanan di Sekretariat Negara, terutama yang menyangkut dengan kunjungan ke luar negeri.
"Ketika kami masuk di Setneg, kami lakukan perampingan luar biasa pada tim advance dan rombongan delegasi juga sangat terbatas," ujar Pratikno.
Jumlah tim advance yang bertolak lebih dulu dari rombongan presiden dipotong hanya tinggal setengahnya. Jumlah rombongan pun disesuaikan dengan tujuan kunjungan dan fungsi-fungsi yang harus dilakukan.
"Misalnya kami rancang ke Timur Tengah di dalam misinya, lebih banyak ekonomi. Makanya, anggota kabinet yang terlibat spesifik ekonomi yang ikut," kata Pratikno.
Pernyataan Fadli Zon
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon berkilah keikutsertaan istri dan anak anggota DPR saat menghadiri Konferensi Ketua Parlemen Sedunia di New York, Amerika Serikat. Dia menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar. Fadli pun membandingkannya dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang, menurut dia, juga kerap membawa keluarganya saat bertugas ke luar negeri.
"Presiden juga membawa istri dan anak-anaknya saat kunjungan resmi (ke luar negeri)," kata Fadli kepada Kompas.com, Senin (7/9/2015) malam.
Menurut Fadli, anggota yang membawa keluarganya saat kunjungan ke AS hanya empat orang. Mereka adalah Ketua DPR Setya Novanto, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Roem Kono, dan Robert Joppy Kardinal yang membawa serta istri mereka. Adapun yang membawa putranya adalah Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Nurhayati Ali Assegaf.
"Ya, itu ada aturannya begitu," ujar Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Adapun pengaturan soal keikutsertaan anggota keluarga presiden dan wakil presiden dijelaskan dalam Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 8 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Standar Pelayanan Sekretariat Negara Republik Indonesia. Pada bagian isinya terdapat ketentuan standar pelayanan pengoordinasian pengamanan presiden dan wakil presiden beserta keluarganya ke luar negeri.
Menurut Pratikno, sejak Jokowi menjadi presiden, terdapat perubahan besar dalam standar pelayanan di Sekretariat Negara, terutama yang menyangkut dengan kunjungan ke luar negeri.
"Ketika kami masuk di Setneg, kami lakukan perampingan luar biasa pada tim advance dan rombongan delegasi juga sangat terbatas," ujar Pratikno.
Jumlah tim advance yang bertolak lebih dulu dari rombongan presiden dipotong hanya tinggal setengahnya. Jumlah rombongan pun disesuaikan dengan tujuan kunjungan dan fungsi-fungsi yang harus dilakukan.
"Misalnya kami rancang ke Timur Tengah di dalam misinya, lebih banyak ekonomi. Makanya, anggota kabinet yang terlibat spesifik ekonomi yang ikut," kata Pratikno.
Pernyataan Fadli Zon
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon berkilah keikutsertaan istri dan anak anggota DPR saat menghadiri Konferensi Ketua Parlemen Sedunia di New York, Amerika Serikat. Dia menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar. Fadli pun membandingkannya dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang, menurut dia, juga kerap membawa keluarganya saat bertugas ke luar negeri.
"Presiden juga membawa istri dan anak-anaknya saat kunjungan resmi (ke luar negeri)," kata Fadli kepada Kompas.com, Senin (7/9/2015) malam.
Menurut Fadli, anggota yang membawa keluarganya saat kunjungan ke AS hanya empat orang. Mereka adalah Ketua DPR Setya Novanto, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Roem Kono, dan Robert Joppy Kardinal yang membawa serta istri mereka. Adapun yang membawa putranya adalah Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Nurhayati Ali Assegaf.
No comments:
Post a Comment