Monday, December 21, 2015

Kapolda Akui Adanya Ancaman Teror di Jakarta

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengakui adanya ancaman bom di Jakarta. 

Namun, menurut Tito, kepolisian telah melakukan tindakan untuk mencegah aksi terorisme menjelang Natal, tahun baru, dan Maulid Nabi tersebut. 

"Lagipula itu kelompoknya kecil," kata Tito usai rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Polda Metro Jaya, Senin (21/12/2015). (Baca: Polda Metro Perketat Keamanan Pasca-penangkapan 9 Terduga Teroris)

Ia juga menyampaikan bahwa penangkapan sembilan teroris di sejumlah wilayah di luar Jakarta belakangan ini merupakan bagian dari langkah antisipatif polisi. 

Untuk itu, polisi juga meningkatkan penjagaan menjelang perayaan Natal, tahun baru, dan Maulid Nabi tersebut. Kepolisian telah menempatkan tim Densus 88 di sejumlah gereja. (Baca:Sembilan Terduga Teroris Berencana Serang Pejabat Pemerintah dan Rumah Ibadah)

Ada 1.600 gereja yang diamankan. Namun, menurut Tito, pengamanan ketat difokuskan di 49 gereja besar di Jakarta.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian berharap penangkapan 9 orang terduga teroris dapat menekan potensi kerawanan di Jakarta.
"Kita harapkan dengan penangkapan itu dan terus berlanjut potensi kerawanan akan jadi sangat rendah," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/12/2015).
Tito juga tak menampik ada ancaman teror ke Polda Metro Jaya. Namun, pengamanan dianggap sudah diperketat.
"Itu kan udah disampaikan di beberapa medsos, makanya kita perketat pengamanan," tegas Tito. (Baca: Bahan Peledak dan Peta DKI Jakarta Disita dari 9 Terduga Teroris)
Penangkapan 9 orang tersebut juga disebut mencegah rencana terorisme dari luar Jakarta.
"Intelijen diperkuat, kita tahu siapa orangnya tangkap. Itu yang kita lakukan sekarang. Sebelum dia berangkat kesini ditangkap," kata Tito. (Baca: Sembilan Terduga Teroris Berencana Serang Pejabat Pemerintah dan Rumah Ibadah)

No comments:

Post a Comment