Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan sejumlah keuntungan jika operator bus bergabung dengan PT Transjakarta.
Salah satunya, Pemprov DKI Jakarta bakal menyediakan pool bagi bus milik operator. (Baca: ITDP: Bekukan Operator yang Tak Mau Gabung ke Transjakarta!)
"Kalau kamu enggak ada pool atau tempat, kami bisa sediakan," kata Basuki di gedung DPRD DKI, Sabtu (19/12/2015).
Menurut dia, operator bus perlu diintegrasikan dengan Transjakarta untuk mengantisipasi kecelakaan karena sopir bus yang ugal -ugalan.
Selain itu, Basuki menyebutkan bahwa operator bus sedang lebih untung jika bergabung dengan Transjakarta karena penerapan sistem pembayaran rupiah per kilometer.
Dengan sistem pembayaran per kilometer ini, pemilik bus tidak perlu memikirkan setoran. Pemprov DKI, menurut dia, akan memberi public service obligation (PSO) kepada PT Transjakarta untuk pembayaran rupiah perkilometer.
Sistem ini juga diyakini Basuki akan menjadikan sopir bus tidak ugal-ugalan demi mengejar setoran.
"Kami juga jamin service dan gaji sopir kami naikkan 2-2,5, bahkan 3,5 kali nilai UMP (upah minimum provinsi). Jadi kamu tinggal jalan saja," kata Basuki.
Untuk sopir bus transjakarta single, Basuki menjanjikan gaji 2-2,5 kali nilai UMP 2016 atau sekitar Rp 6,2 juta.
Sementara itu, sopir bus gandeng dijanjikan gaji 3,5 kali nilai UMP 2016 atau sekitar Rp 10,85 juta. (Baca: Hanya Satu dari Lima Operator yang Siap Bergabung dengan Transjakarta)
"Supaya orang bisa lepas dari motor, jalur transjakarta akan kami sterilkan dan kami sudah beli separator. Kalian kalau jalan, enggak ada penumpang lebih bagus, keliling saja. Gaji ada, minyak dibayarin, service juga kami jamin," kata Basuki.
No comments:
Post a Comment