Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) berencana membangun jalan layang atau flyover Bundaran Semanggi pada April mendatang. Ahok menceritakan mulanya proyek tersebut digagas oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kemudian Pemprov DKI mengambil proyek infrastruktur itu agar dapat segera dibangun untuk memudahkan pengendara mobil dan motor dari arah Cawang bisa langsung ke arah Bundaran HI secara langsung, tanpa harus memutar balik di TVRI atau Slipi. Begitu juga dari arah Slipi ke Blok M.
"Yang nentuin kan PU Pusat. Tapi saya minta sama PU supaya dikasih ke saya saja deh. Saya yang kerjain kalau gitu," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2016).
Ahok tidak menyebutkan secara detil apa alasan mengambil alih proyek tersebut dari pusat. Tapi yang pasti pembangunan flyover dilakukan oleh perusahaan asal Jepang bernama MORI sebagai bentuk kompensasi kepada mereka yang ingin menaikkan harga KLB (Koefisien Luas Bangunan).
"Ya kewajiban (gedung-gedung yang mau menaikkan KLB) gitu. Itu diputusin oleh Pemprov DKI dalam rapim," terangnya.
Seperti yang diberitakan sebelum ini, Ahok menyebut pembangunan flyover tersebut memakan biaya Rp 500 miliar. Flyover itu merupakan hasil 'palak' Ahok kepada pihak Jepang yang ingin menaikkan KLB-nya.
Flyover nantinya berbentuk melingkar. Melalui flyover Semanggi, kendaraan dari arah Ratu Plaza yang hendak ke Cawang tidak lagi harus melalui jalan bawah (Jl Gatot Subroto). Pengendara juga bisa langsung masuk flyover mellaui jalur sebelah kiri lalu belok ke kanan arah Cawang.
Kemudian Pemprov DKI mengambil proyek infrastruktur itu agar dapat segera dibangun untuk memudahkan pengendara mobil dan motor dari arah Cawang bisa langsung ke arah Bundaran HI secara langsung, tanpa harus memutar balik di TVRI atau Slipi. Begitu juga dari arah Slipi ke Blok M.
"Yang nentuin kan PU Pusat. Tapi saya minta sama PU supaya dikasih ke saya saja deh. Saya yang kerjain kalau gitu," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2016).
Ahok tidak menyebutkan secara detil apa alasan mengambil alih proyek tersebut dari pusat. Tapi yang pasti pembangunan flyover dilakukan oleh perusahaan asal Jepang bernama MORI sebagai bentuk kompensasi kepada mereka yang ingin menaikkan harga KLB (Koefisien Luas Bangunan).
"Ya kewajiban (gedung-gedung yang mau menaikkan KLB) gitu. Itu diputusin oleh Pemprov DKI dalam rapim," terangnya.
Seperti yang diberitakan sebelum ini, Ahok menyebut pembangunan flyover tersebut memakan biaya Rp 500 miliar. Flyover itu merupakan hasil 'palak' Ahok kepada pihak Jepang yang ingin menaikkan KLB-nya.
Flyover nantinya berbentuk melingkar. Melalui flyover Semanggi, kendaraan dari arah Ratu Plaza yang hendak ke Cawang tidak lagi harus melalui jalan bawah (Jl Gatot Subroto). Pengendara juga bisa langsung masuk flyover mellaui jalur sebelah kiri lalu belok ke kanan arah Cawang.
No comments:
Post a Comment