Tuesday, January 26, 2016

Mayoritas Warga Jakarta akan Kembali Pilih Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diprediksi bakal menang dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 mendatang. Pasalnya, hingga saat ini tingkat elektabilitas Ahok masih ada diangkat 43 persen, mengungguli sejumlah nama lainnya seperti Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Adhayaksa Dault, dan Nachrowi Ramli.

Peneliti Center For Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan, Ahok bisa memperoleh elektabilitas tinggi karena dianggap telah mendengarkan suara rakyat. Publik pun memberikan apresiasi positif terhadap kinerja Ahok selama menjabat sebagai Wakil dan Gubernur DKI Jakarta.

“Sebanyak 43 persen warga Jakarta menyatakan akan kembali memilih Ahok pada Pilkada 2017. Salah satu faktornya adalah karena Ahok adalah petahana. Selain itu dia juga dianggap telah mendengarkan publik,” kata Arya dalam acara PrimeTime Metro TV, Selasa (26/1/2016) malam.

Arya menyampaikan, bagi kandidat yang hendak bertarung dalam Pilkada DKI 2017 seharusnya bisa membaca presepsi dan prilaku publik. Para kandidat juga harus mendengarkan keinginan publik yang belum terpenuhi.

“Jika kandidat tidak mampu membaca keinginan publik, saya rasa sangat sulit melawan petahana. Apalagi petahana yang tingkat kepuasannya mencapai 60 persen,” terang Arya.

Arya menyatakan, sebanyak 67 persen warga Jakarta mengaku puas dipimpin mantan Bupati Belitung Timur itu. Sejumlah warga merasa puas dengan tingkat kesehatan dan infrastruktur yang dianggap lebih baik dari kepemimpinan sebelumnya. Sementera 29 persen warga menyatakan tidak puas dan 4 persen tidak memilih.

Berdasarkan survei CSIS tingkat elektabilitas Ahok mencapai 43,25 persen. Disusul oleh Ridwan Kamil sebesar 17,25 persen, dan posisi ketiga oleh Tri Rismaharini sebesar 8 persen.

Survei CSIS melibatkan 400 responden. Semuanya warga DKI. Mereka berasal dari berbagai kalangan dan tersebar di lima kota di Provinsi DKI. CSIS tak melibatkan warga Kepulauan Seribu. Alasannya, pemilih tetap di sana tak begitu signifikan.

No comments:

Post a Comment