Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kasus kawasan Kalijodo tak jauh beda dengan Kampung Pulo.
Basuki menyebut, warga membangun bangunan secara liar di atas lahan negara. Padahal seharusnya lahan itu merupakan peruntukkan ruang terbuka hijau (RTH).
"Ini mah sudah sama kasusnya kayak Kampung Pulo. Mereka jual beli lahan di atas tanah negara," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (15/2/2016).
Tokoh masyarakat warga Kalijodo, Abdul Azis, sebelumnya menunjukkan selembar dokumen yang dia sebut sebagai sertifikat kepemilikan tanah.
Surat itu diakui oleh lurah dan notaris. Sertifikat yang ditunjukkan bernama "Surat Pernyataan Riwayat Kepemilikan Bangunan Rumah di Atas Tanah Negara".
Di dalam surat tersebut, tertulis bahwa Azis memiliki sebuah bangunan rumah di atas tanah negara seluas 1.847 meter persegi, sementara luas bangunan rumahnya adalah 1.037 meter persegi.
Asal-usul tanah dan bangunan tersebut merupakan tanah daratan berupa rawa-rawa dan dibangun sejak tahun 1997.
"Artinya apa? Kamu sekaligus mengetahui itu tanah negara toh. He-he-he," kata Basuki tertawa.
Basuki menyebut, warga membangun bangunan secara liar di atas lahan negara. Padahal seharusnya lahan itu merupakan peruntukkan ruang terbuka hijau (RTH).
"Ini mah sudah sama kasusnya kayak Kampung Pulo. Mereka jual beli lahan di atas tanah negara," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (15/2/2016).
Tokoh masyarakat warga Kalijodo, Abdul Azis, sebelumnya menunjukkan selembar dokumen yang dia sebut sebagai sertifikat kepemilikan tanah.
Surat itu diakui oleh lurah dan notaris. Sertifikat yang ditunjukkan bernama "Surat Pernyataan Riwayat Kepemilikan Bangunan Rumah di Atas Tanah Negara".
Di dalam surat tersebut, tertulis bahwa Azis memiliki sebuah bangunan rumah di atas tanah negara seluas 1.847 meter persegi, sementara luas bangunan rumahnya adalah 1.037 meter persegi.
Asal-usul tanah dan bangunan tersebut merupakan tanah daratan berupa rawa-rawa dan dibangun sejak tahun 1997.
"Artinya apa? Kamu sekaligus mengetahui itu tanah negara toh. He-he-he," kata Basuki tertawa.
No comments:
Post a Comment