Tokoh masyarakat Kalijodo,
Abdul Azis atau Daeng Azis, memprotes langkah Pemerintah Kota Jakarta
Utara yang menempelkan surat peringatan pertama (SP 1) di kawasan Kalijodo.
Surat tersebut berkaitan dengan rencana penertiban kawasan yang dikenal rawan prostitusi dan premanisme itu.
(Baca: Ahok: Meskipun Kamu Ada Sertifikat di Kalijodo, Tetap Kami Gusur Kok).
"Kemarin
itu, yang dua hari yang lalu, ada oknum polisi, tentara, dan Satpol PP.
Jumlahnya kurang lebih di atas dua ratus orang yang hanya menempelkan
surat pengumuman itu. Itu juga pagi-pagi sekali, sekitar jam setengah
delapan. Artinya, surat tempelan itu seakan-akan dijadikan alat untuk
mengeksploitasi hukum," kata Azis.
Ia mengatakan bahwa Pemkot Jakut belum melakukan sosialisasi rencana penertiban tersebut kepada waraga.
"Jangankan sosialisasi, komunikasi pun tidak ada. Nanti malah dibilangnya mereka sudah sosialisasi dan menawarkan kehidupan yang layak," kata Daeng.
"Memang
cara menawarkannya yang bagaimana? Apakah itu manusiawi, atau secara
penculik, silakan tanya ke warga ini apakah sudah ada sosialisasi," ujar dia.
Daeng
yang mengenakan topi koboi itu mempertanyakan pertimbangan Pemprov DKI
Jakarta ingin mengembalikan fungsi Kalijodo sebagai ruang terbuka hijau.
"Terkait
mengenai jalur hijau, ini perlu dipertimbangkan. Kami analisa secara
hukum dulu. Kalau ruang terbuka hijau (RTH), kami harus taat hukum itu
pastinya. Namun pertimbangannya, kok Kalijodo
saja yang dibuat RTH? Lalu bagaimana dengan tanah di sini yang milik
Season City? Status tanahnya saja sama, Taman Anggrek, statusnya juga
sama, Teluk Intan pun begitu," ungkap Azis.
Ia juga menanggapi
rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menempatkan
warga Kalijodo di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) setelah
penertiban.
Terkait rusunawa, Azis mempertanyakan realisasinya. (Baca: Ahok Minta Daeng Azis Baca Undang-undang).
"Kalau
berbicara Rusunawa, saya rasa jangan dulu. Kalau kita bicarakan
sekarang, ya bakal prematur jadinya. Di televisi, katanya Pemerintah
sudah menyediakan? Disediakannya itu ya di mana? Enggak ada kan? Nanti
kami akan ke DPRD lagi," ujar dia.
No comments:
Post a Comment