Tuesday, February 16, 2016

Kalijodo Mati Perlahan?

Kawasan Kalijodo berkurang denyutnya. Segel yang dipasang di area kawasan itu sepertinya membuat pelanggan enggan mampir. Kehidupan malam tak seramai malam-malam yang lalu.

Pada Selasa (16/2), Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok memang menyampaikan akses masuk ke Kalijodo ditutup. Langkah ini dilakukan mencegah pelanggan datang. Petugas TNI dan Polri serta Satpol PP berjaga. 

Otomatis langkah Ahok ini membuat kawasan yang hidup dari dunia malam sepi. Kalijodo perlahan ditinggalkan para langganannya.

Para penikmat malam di Kalijodo tak berani masuk ke kawasan itu. Pundi-pundi rupiah pun tak mengalir ke kafe-kafe yang menjual minuman dan menawarkan teman kencan.

Pada Selasa sore saja tak terlihat aktivitas yang ramai. Lepas magrib juga tak banyak keramaian. Musik-musik memang sudah diperdengarkan, tetapi hanya segelintir orang saja yang terlihat. Entah itu warga atau memang pelanggan tak diketahui.

Rencananya, Ahok akan menggusur kawasan Kalijodo ini untuk dibangun taman. Ahok menyatakan kawasan itu jalur hijau.

Warga Kalijodo yang diwakili Daeng Aziz menampik pernyataan Ahok. Dia mengklaim ada sertifikat yang dimiliki warga Kalijodo. Tapi apa yang disampaikan Daeng Aziz sudah ditepis Ahok. Ada surat atau tidak tetap akan digusur.

Warga ditawarkan tinggal di Rusun untuk mereka yang ber-KTP DKI, sedang yang warga non DKI akan diberi fasilitas mudik. Untuk para PSK juga diberikan pelatihan kerja. Ahok meminta agar warga melapor ke Posko di Penjaringan.

No comments:

Post a Comment