Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa senang mendengar kabar pemerintah siap dikritik. Dia pun mengucapkan selamat bertugas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kabinet Kerja.
"Saya gembira dengar pernyataan Jubirpres Johan Budi-Presiden mau dikritik, dan juga Menko Polhukam "Pemerintah siap dikritik".*SBY*," tulis SBY lewat akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono seperti dikutip detikcom Selasa (9/2/2015).
"Kalau hal ini benar adanya, Presiden & Pemerintah akan sukses laksanakan tugasnya. Kritik tidak sama dgn "menghujat & mengganggu". *SBY*," sambung Presiden RI ke-6 ini menegaskan.
SBY lewat video wawancara yang diunggah di akun Youtube pribadinya sebelumnya mengungkapkan, ada orang di lingkaran kekuasaan yang tak suka jika dirinya bersuara di media. Dia pun berharap hal tersebut tidak ada lagi. Sayangnya SBY tidak menyebut siapa orang yang dia maksud.
"Mudah-mudahan tak ada lagi "pesan-pesan ketidaksenangan" atas tweet saya. Saya bisa menghirup kembali segarnya udara demokrasi. *SBY*," cuitnya.
SBY berharap siapapun orangnya bisa menyampaikan pandangan, komentar dan kritik konstruktif kepada pemimpin dan pemerintah. Dia menilai sangat baik jika rakyat tidak takut mengemukakan pendapat.
"Bagus jika rakyat tidak takut bicara. Tentu bicara yg tepat, diperlukan (necessary), santun (civilized) & bertanggung jawab. *SBY*," tulisnya.
Lanjut SBY, sementara Partai Demokrat konsisten menjadi non blok. Partainya akan mendukung kebijakan pemerintah dan siap mengkritisi bila dinilai salah atau menyimpang.
"Sementara, Partai Demokrat konsisten utk katakan "Demokrat Tetap NON-BLOK, Tak Masuk KIH & Tak Masuk KMP". Ya, Non-Blok. *SBY*," tulisnya.
"Partai Demokrat juga konsisten utk katakan "Pemerintah Benar, Kami Dukung; Pemerintah Salah, Kami Koreksi". Jelas & Tegas! *SBY*," sambungnya.
SBY pun mengucapkan selamat bertugas kepada Presiden Jokowi dan jajaran Kabinet Kerja.
"Selamat bertugas Presiden Jokowi & Kabinet Kerja. Semoga Sukses. Stabilitas, pembangunan ekonomi & demokrasi sama pentingnya. *SBY*," tulisnya.
Singgung Hari Pers Nasional (HPN) 2016
Di cuitannya di Twitter, SBY juga turut menyinggung soal Hari Pers Nasional (HPN) 2016. Dia menekankan soal pentingnya kemerdekaan pers.
"Semua tahu kemerdekaan pers penting. Kontrol pers thdp kekuasaan penting. Bukan sebaliknya pers dikontrol kekuasaan. *SBY*," tulisnya.
Meski begitu, SBY mengingatkan agar setiap insan pers harus bertanggung jawab. Pemberitaan yang disajikan harus obyektif dan akurat, juga harus adil dan tak tebang pilih.
"Jadi, tinggal melaksanakan kan? Selamat Hari Pers Nasional 9 Februari 2016. Jayalah pers Indonesia-merdeka, berani & adil. *SBY*," cuitnya.
"Saya gembira dengar pernyataan Jubirpres Johan Budi-Presiden mau dikritik, dan juga Menko Polhukam "Pemerintah siap dikritik".*SBY*," tulis SBY lewat akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono seperti dikutip detikcom Selasa (9/2/2015).
"Kalau hal ini benar adanya, Presiden & Pemerintah akan sukses laksanakan tugasnya. Kritik tidak sama dgn "menghujat & mengganggu". *SBY*," sambung Presiden RI ke-6 ini menegaskan.
SBY lewat video wawancara yang diunggah di akun Youtube pribadinya sebelumnya mengungkapkan, ada orang di lingkaran kekuasaan yang tak suka jika dirinya bersuara di media. Dia pun berharap hal tersebut tidak ada lagi. Sayangnya SBY tidak menyebut siapa orang yang dia maksud.
"Mudah-mudahan tak ada lagi "pesan-pesan ketidaksenangan" atas tweet saya. Saya bisa menghirup kembali segarnya udara demokrasi. *SBY*," cuitnya.
SBY berharap siapapun orangnya bisa menyampaikan pandangan, komentar dan kritik konstruktif kepada pemimpin dan pemerintah. Dia menilai sangat baik jika rakyat tidak takut mengemukakan pendapat.
"Bagus jika rakyat tidak takut bicara. Tentu bicara yg tepat, diperlukan (necessary), santun (civilized) & bertanggung jawab. *SBY*," tulisnya.
Lanjut SBY, sementara Partai Demokrat konsisten menjadi non blok. Partainya akan mendukung kebijakan pemerintah dan siap mengkritisi bila dinilai salah atau menyimpang.
"Sementara, Partai Demokrat konsisten utk katakan "Demokrat Tetap NON-BLOK, Tak Masuk KIH & Tak Masuk KMP". Ya, Non-Blok. *SBY*," tulisnya.
"Partai Demokrat juga konsisten utk katakan "Pemerintah Benar, Kami Dukung; Pemerintah Salah, Kami Koreksi". Jelas & Tegas! *SBY*," sambungnya.
SBY pun mengucapkan selamat bertugas kepada Presiden Jokowi dan jajaran Kabinet Kerja.
"Selamat bertugas Presiden Jokowi & Kabinet Kerja. Semoga Sukses. Stabilitas, pembangunan ekonomi & demokrasi sama pentingnya. *SBY*," tulisnya.
Singgung Hari Pers Nasional (HPN) 2016
Di cuitannya di Twitter, SBY juga turut menyinggung soal Hari Pers Nasional (HPN) 2016. Dia menekankan soal pentingnya kemerdekaan pers.
"Semua tahu kemerdekaan pers penting. Kontrol pers thdp kekuasaan penting. Bukan sebaliknya pers dikontrol kekuasaan. *SBY*," tulisnya.
Meski begitu, SBY mengingatkan agar setiap insan pers harus bertanggung jawab. Pemberitaan yang disajikan harus obyektif dan akurat, juga harus adil dan tak tebang pilih.
"Jadi, tinggal melaksanakan kan? Selamat Hari Pers Nasional 9 Februari 2016. Jayalah pers Indonesia-merdeka, berani & adil. *SBY*," cuitnya.
No comments:
Post a Comment