Wednesday, March 30, 2016

Tak Gubris Survei, Ahok Pilih Kerja Tangkal Banjir di Pilgub DKI 2017

Terbaru, survei Charta Politika menunjukkan elektabilitas Basuki T Purnama di persaingan Pilgub DKI 2017 sebesar 51,8 persen. Namun Ahok tak terlalu menggubris hasil survei itu.

"Saya enggak tahu. Pemilihan masih jauh. Saya enggak pernah survei, saya hanya baca berita," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Yang terpenting bagi Ahok, masyarakat puas dengan kinerjanya. Bila kepuasan masyarakat tinggi, maka elektabilitasnya juga terdongkrak. Kecuali, ada faktor lain yakni pilihan karena keyakinan.

"Al Maidah ayat 51, (yang memuat-red) jangan jadikan Yahudi Nasrani jadi pemimpinmu. Ya sudah. Saya hafal ini sejak berpolitik. Zaman Nabi dulu konteksnya karena belum ada pemilihan. Tapi orang sekarang menggunakan itu dan sebagian orang terpengaruh," kata Ahok.

Ahok mengaku 'sudah kenyang' soal bermacam-macam isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Lebih baik, Ahok bekerja saja menjamin Jakarta dari ancaman banjir. Bila Jakarta tergenang banjir, ambruk sudahlah elektabilitas Ahok.

Tantangan yang paling riil adalah datangnya pengaruh La Nina sampai Februari 2017. Hujan akan datang terus menerus. Padahal, Februari 2017 adalah momentum pemungutan suara Pilgub DKI 2017. 

"Pengaruh La Nina hujan terus menerus sampai Februari, dan laut pasang, tanggul belum jadi, hujan sepekan, tenggelam Jakarta 40 hari," kata Ahok memperkirakan kemungkinan terburuk.

"Pas pemilihan, Jakarta tenggelam, hujan berhari-hari, kira-kira orang pilih kita (Ahok) lagi enggak? Enggak tahu juga," kata Ahok.

Maka saat ini usaha menangkal banjir dan rob terus dilakukan. Tahun ini dilakukan penertiban di kawasan-kawasan potensial bajir dan rob. Tanggul penangkal air laut juga akan dibangun tahun ini. Bantaran-bantaran aliran air dipasangi dinding turap (sheepile), hingga dilakukan penertiban permukiman di bantaran aliran air.

Sebagaimana diberitakan survei Charta Politika menunjukkan empat nama dengan elektabilitas paling tinggi adalah Ahok (51,8%), diikuti Yusril (11%), Risma (7,3%), dan Hidayat Nurwahid (3,3%).

(Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ahok 51,8%, Yusril 11%, dan Risma 73%)

Survei dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara langsung kepada responden. Jumlah sampel sebanyak 400 orang di 5 wilayah di DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu. Pengambilan sampel  menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error +/- 4,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

No comments:

Post a Comment