Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap pansel KPK tidak memilih calon bermasalah. Ada tiga ukuran menurut JK harus dimiliki oleh seorang pemimpin KPK.
"Cukup tidak dipilih kalau ada bukti. Cukup kasih ke pansel, kan itu saja. Karena ini kan seleksi tertutup," ujar JK saat berbincang dengan wartawan di Seoul, Korea Selatan, Jumat (28/8/2015).
Menurut JK, ada tiga kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih pimpinan KPK, Pertama rekam jejak. "Lihat apa selama ini dia itu lurus dan bersih. Kedua pengetahuannya di bidang hukum, di bidang ekonomi. Ketiga leadershipnya. Karena inikan pimpinan," ucapnya.
"Nah ini yang oleh pansel itu harus benar-benar diteliti. Boleh saja dia bersih tapi leadershipnya kurang, boleh saja leadershipnya bersih, tapi pengetahuan hukumnya kurang. Dan kemudian juga semua rekam jejaknya. Jadi semuanya komplit ini," sambungnya.
Dirinya mengakui syarat yang disebutkannya itu tidaklah mudah. Namun pemberantasan korupsi di Indonesia harus mencari sosok yang memiliki kriteria tersebut.
"Salah-salah, suatu lembaga yang begitu powerfull kalau dipimpin oleh orang yang kurang mampu, atau kurang bersih atau kurang manageable bahaya. Jadi memang harus mencari manusia super. Karena, begitu Anda tangkap orang, ya harus diperiksa sampai akhir, tidak ada SP3-nya contohnya. Jadi memang harus seperti itu," terangnya.
"Cukup tidak dipilih kalau ada bukti. Cukup kasih ke pansel, kan itu saja. Karena ini kan seleksi tertutup," ujar JK saat berbincang dengan wartawan di Seoul, Korea Selatan, Jumat (28/8/2015).
Menurut JK, ada tiga kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih pimpinan KPK, Pertama rekam jejak. "Lihat apa selama ini dia itu lurus dan bersih. Kedua pengetahuannya di bidang hukum, di bidang ekonomi. Ketiga leadershipnya. Karena inikan pimpinan," ucapnya.
"Nah ini yang oleh pansel itu harus benar-benar diteliti. Boleh saja dia bersih tapi leadershipnya kurang, boleh saja leadershipnya bersih, tapi pengetahuan hukumnya kurang. Dan kemudian juga semua rekam jejaknya. Jadi semuanya komplit ini," sambungnya.
Dirinya mengakui syarat yang disebutkannya itu tidaklah mudah. Namun pemberantasan korupsi di Indonesia harus mencari sosok yang memiliki kriteria tersebut.
"Salah-salah, suatu lembaga yang begitu powerfull kalau dipimpin oleh orang yang kurang mampu, atau kurang bersih atau kurang manageable bahaya. Jadi memang harus mencari manusia super. Karena, begitu Anda tangkap orang, ya harus diperiksa sampai akhir, tidak ada SP3-nya contohnya. Jadi memang harus seperti itu," terangnya.
No comments:
Post a Comment