Bangunan rumah susun Cipinang Besar, Jalan Kebon Nanas, Jakarta Timur, Kamis (27/8/2015). Rusun ini direncanakan menjadi tempat relokasi warga Bukit Duri yang digusur karena proyek normalisasi Kali Ciliwung.
Proyek sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) memasuki perkembangan baru. Saat ini, pengeboran dari sisi outlet sodetan sudah hampir selesai di titik tengah jalur sodetan.
Manajer Proyek PT Wika Ismu Sutopo mengatakan, pihaknya hampir menyelesaikan pengeboran menuju arriving shaft (titik pertemuan bor) di Jalan Otista III, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Pengeboran yang dari outlet atau dari Kali Cipinang sudah hampir sampai ke arriving shaft-nya. Diperkirakan, dua minggu lagi bornya sudah masuk," kata Ismu saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/8/2015). (Baca: Ahok: Bukit Duri dan Bidaracina Kami Bongkar Sesegera Mungkin)
Ini artinya, tinggal dari sisi inlet di kawasan Bidaracina saja yang belum. Ismu mengatakan, pembebasan lahan di Bidaracina belum dilakukan pemerintah sehingga pihak proyek belum dapat mulai mengerjakan pengeboran di sana.
"Kami tinggal menunggu pembebasan lahan di Bidaracina. Kalau sudah dibebaskan, kami tinggal masuk," ujar Ismu.
Kapan pembebasan tersebut dilakukan, Ismu mengatakan, itu kewenangan pemerintah. PT Wika hanya bertindak selaku penyedia jasa pengeboran.
Rencananya, panjang sodetan Ciliwung-KBT, menurut Ismu, akan membentang sepanjang 1,25 kilometer. Air dari Sungai Ciliwung disodet dengan menanam pipa di kedalaman sekitar 14 meter di bawah tanah.
Ismu mengatakan, pihak proyek nanti membuat dua jalur pipa sejajar di bawah tanah yang akan menyodet atau mengalirkan air dari Ciliwung ke KBT. Tiap pipa memiliki diameter luar sekitar 4 meter dengan diameter dalam 3,5 meter.
Untuk menyelesaikan sodetan sepanjang 1,25 kilometer tersebut, pihak proyek menyambung masing-masing pipa seukuran 2,5 meter dengan total sebanyak 1.000 buah. "Nanti kedua jalur pipa itu dapat mengalirkan air sebanyak 60 meter kubik per detik," ujar Ismu.
Proyek sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) memasuki perkembangan baru. Saat ini, pengeboran dari sisi outlet sodetan sudah hampir selesai di titik tengah jalur sodetan.
Manajer Proyek PT Wika Ismu Sutopo mengatakan, pihaknya hampir menyelesaikan pengeboran menuju arriving shaft (titik pertemuan bor) di Jalan Otista III, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Pengeboran yang dari outlet atau dari Kali Cipinang sudah hampir sampai ke arriving shaft-nya. Diperkirakan, dua minggu lagi bornya sudah masuk," kata Ismu saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/8/2015). (Baca: Ahok: Bukit Duri dan Bidaracina Kami Bongkar Sesegera Mungkin)
Ini artinya, tinggal dari sisi inlet di kawasan Bidaracina saja yang belum. Ismu mengatakan, pembebasan lahan di Bidaracina belum dilakukan pemerintah sehingga pihak proyek belum dapat mulai mengerjakan pengeboran di sana.
"Kami tinggal menunggu pembebasan lahan di Bidaracina. Kalau sudah dibebaskan, kami tinggal masuk," ujar Ismu.
Kapan pembebasan tersebut dilakukan, Ismu mengatakan, itu kewenangan pemerintah. PT Wika hanya bertindak selaku penyedia jasa pengeboran.
Rencananya, panjang sodetan Ciliwung-KBT, menurut Ismu, akan membentang sepanjang 1,25 kilometer. Air dari Sungai Ciliwung disodet dengan menanam pipa di kedalaman sekitar 14 meter di bawah tanah.
Ismu mengatakan, pihak proyek nanti membuat dua jalur pipa sejajar di bawah tanah yang akan menyodet atau mengalirkan air dari Ciliwung ke KBT. Tiap pipa memiliki diameter luar sekitar 4 meter dengan diameter dalam 3,5 meter.
Untuk menyelesaikan sodetan sepanjang 1,25 kilometer tersebut, pihak proyek menyambung masing-masing pipa seukuran 2,5 meter dengan total sebanyak 1.000 buah. "Nanti kedua jalur pipa itu dapat mengalirkan air sebanyak 60 meter kubik per detik," ujar Ismu.
No comments:
Post a Comment