Perwakilan Public Relation PT JCo Indonesia, Alifia, mengaku telah mengajukan permohonan maaf kepada salah satu pelanggannya, Elysabeth Ongkojoyo, yang terganggu dengan asap rokok pelanggan lain.
Selain itu, pihak JCo juga mengaku telah menegur pelanggan yang merokok di salah satu area merokok yang diklaim sudah tidak diberlakukan.
"Kami sangat menyayangkan hal seperti ini (pelanggan yang merokok). Kru kami sudah meminta maaf langsung ke klien yang merasa dirugikan atas insiden tersebut," kata Alifia kepadaKompas.com, Jumat (28/8/2015). (Baca: Diusir Perokok di Mal, Seorang Ibu Tulis Petisi kepada JCo Indonesia dan Ahok)
Menurut Alifia, pihaknya mendukung penuh Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2010 tentang Larangan Merokok di ruangan. Alifia juga mengatakan, pihaknya telah memasang rambu larangan merokok melalui stiker di setiap sudut ruangan.
Namun, masih ada pelanggan yang nakal dan tetap merokok di ruangan. "Kami sudah sering tegur, tetapi masih juga yang nakal merokok," ujarnya. Pihak JCo menyayangkan terjadinya persoalan yang berujung petisi dari Elysabeth.
Sebelumnya, Elysabeth mengaku diusir secara halus oleh seseorang yang hendak merokok saat sedang duduk bersama anaknya yang masih bayi di salah satu ruangan di JCo Pluit Village Mall. (Baca: Kini Ada Tulisan "Ruangan Bebas Asap Rokok" di JCo Pluit Village Mall)
Saat permintaan lelaki tersebut ditolak Elysabeth, perokok tersebut malah mencaci maki Elysabeth. Meski ada permintaan maaf dari manajemen JCo Pluit Village, hal tersebut tidak menghalangi Elysabeth untuk menuangkan cerita soal insiden yang dialaminya melalui blog, dan bahkan mengajukan petisi. (Baca: Manajemen Mal Tegaskan Larangan Merokok di Seluruh Area Mal)
Petisi berjudul "Saya dan Bayi Saya Terusir oleh Oknum yang Mau Merokok di Dalam Mall" di change.org itu ditujukan kepada Lippo Mall Pluit, JCo Indonesia, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Petisi ini telah menyebar ke media sosial dan mendapat tanggapan positif. Di blog pribadinya, Elysabeth juga menuliskan pengalamannya serta memajang foto pria yang memaki tersebut.
Selain itu, pihak JCo juga mengaku telah menegur pelanggan yang merokok di salah satu area merokok yang diklaim sudah tidak diberlakukan.
"Kami sangat menyayangkan hal seperti ini (pelanggan yang merokok). Kru kami sudah meminta maaf langsung ke klien yang merasa dirugikan atas insiden tersebut," kata Alifia kepadaKompas.com, Jumat (28/8/2015). (Baca: Diusir Perokok di Mal, Seorang Ibu Tulis Petisi kepada JCo Indonesia dan Ahok)
Menurut Alifia, pihaknya mendukung penuh Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2010 tentang Larangan Merokok di ruangan. Alifia juga mengatakan, pihaknya telah memasang rambu larangan merokok melalui stiker di setiap sudut ruangan.
Namun, masih ada pelanggan yang nakal dan tetap merokok di ruangan. "Kami sudah sering tegur, tetapi masih juga yang nakal merokok," ujarnya. Pihak JCo menyayangkan terjadinya persoalan yang berujung petisi dari Elysabeth.
Sebelumnya, Elysabeth mengaku diusir secara halus oleh seseorang yang hendak merokok saat sedang duduk bersama anaknya yang masih bayi di salah satu ruangan di JCo Pluit Village Mall. (Baca: Kini Ada Tulisan "Ruangan Bebas Asap Rokok" di JCo Pluit Village Mall)
Saat permintaan lelaki tersebut ditolak Elysabeth, perokok tersebut malah mencaci maki Elysabeth. Meski ada permintaan maaf dari manajemen JCo Pluit Village, hal tersebut tidak menghalangi Elysabeth untuk menuangkan cerita soal insiden yang dialaminya melalui blog, dan bahkan mengajukan petisi. (Baca: Manajemen Mal Tegaskan Larangan Merokok di Seluruh Area Mal)
Petisi berjudul "Saya dan Bayi Saya Terusir oleh Oknum yang Mau Merokok di Dalam Mall" di change.org itu ditujukan kepada Lippo Mall Pluit, JCo Indonesia, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Petisi ini telah menyebar ke media sosial dan mendapat tanggapan positif. Di blog pribadinya, Elysabeth juga menuliskan pengalamannya serta memajang foto pria yang memaki tersebut.
No comments:
Post a Comment