LORETA KARO SEKALI. DEN HAAG. Sebagaimana diramalkan oleh banyak kalangan, Aula Nusantara KBRI Den Haag sangat dipenuhi oleh warga Indonesia yang tinggal di Belanda sore dan malam ini [Minggu 20/9]. Semuanya antusias untuk bisa melihat, menyapa dan, kalau ada kesempatan, bersalaman dengan sang Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Bahkan ada yang tak mampu lagi membendung rasa rindunya kepada Ahok sehingga memeluk dan hendak menciuminya di acara terakhir, saat foto bersama. Pihak keamanan KBRI akhirnya memutuskan membawa Ahok ke gedung sebelah dan mempersilahkan hadirin bergiliran secara kelompok untuk foto bersama Ahok di gedung sebelah. Setiap kelompok terdiri dari 15 orang.
Banyak hal serius dibicarakan dalam sesi tanya jawab, terutama terkait tentang kebijaksanaan-kebijaksanaan Ahok sebagai Kepala Daerah atau Gubernur DKI Jakarta serta maksud dan tujuannya datang ke Belanda. Bukan hanya menjawabnya dengan terang dan santai, tapi Ahok memang menjawabnya secara lugas dan tajam serta sangat jelas didasarkan pada kejujuran dan transparansi.
Kemampuan Ahok menjawab pertanyaan dan menjelaskan apa yang dia rasa perlu dijelaskan bukanlah soal kemampuan berbicara atau berpidato saja, meski dia mengakui bahwa dia pintar berpidato, tapi adalah masalah profesionalisme. Terasa sekali bahwa dia memang turut serta di dalam persoalan/ pekerjaan itu sejak dari paling awal hingga paling akhir. Karena itu, dia sangat mudah menjawab secara spontan semua pertanyaan dan, bahkan, punya kesempatan mengarahkan pikiran pendengarnya sesuai dengan apa yang diiinginkannya. Keahlian berbicara seperti ini hanya dimiliki oleh seorang pemimpin yang pemikir-pekerja.
Dengan begitu, dia telah melakukan perubahan besar di dalam kepemimpinan Indonesia yang biasa cenderung hanyalah Pa Ngatur.
Adapun para warga Indonesia yang tinggal di Belanda mengakui telah lama merasa dekat dengan Ahok karena mengikuti sepak terjangnya lewat media dan berada di pihaknya dalam banyak persoalan sebagaimana di beritakan oleh media. Akan tetapi, baru sekali inilah punya kesempatan betul-betul melihatnya dari dekat. Tidaklah berlebihan bila instink seorang perempuan yang merindukan sosok seperti Ahok ingin sekali memeluk dan menciuminya meskipun itu bisa ditanggapi oleh pihak keamanan sebagai signal tertentu.
Ahok Diserbu Rindu Mendalam di Bandara Schiphol
LORETA KAROSEKALI. AMSTERDAM. Garuda Indonesia Airways (GIA) yang ditumpangi oleh Ahok bersama rombongannya dari Jakarta ke Amsterdam telah tiba di Bandara Shiphol (Amsterdam) pada Pkl. 08.30 tadi waktu setempat.
Menurut pengumuman yang diberikan oleh pihak Bandara Schiphol, para penumpang pesawat ini akan keluar dari Gate 4 setelah mengambil bagasi masing-masing di Jalur 22.
Serombongan orang Indonesia masih menunggu Ahok keluar lewat Gate 3 karena mengira dia dan rombongannya akan keluar dari Gate 3. Tapi, menurut pengumuman Bandara Schiphol, penumpang dari Garuda Indonesia Airways (GIA) dengan nomor penerbangan 088 dari Cengkareng akan keluar dari Gate 4.
Namun, baru saja (Pkl. 09.30), Ahok telah keluar dari tempat pengambilan bagasi. Serombongan orang Indonesia menyerbunya dengan antusias dan meluapkan rasa rindu mendalam.
http://www.sorasirulo.com/2015/09/21/sirulo-tv-ahok-betul-betul-nyata-di-den-haag/
No comments:
Post a Comment