Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri menyatakan, bangsa Indonesia masih sering dibohongi oleh negara lain. Hal itu disampaikan Mega terkait banyaknya tanaman Indonesia yang diklaim oleh negara lain.
"Nepenthes, saya sakit hati. Saya pas di Belanda, tanya itu asalnya dari mana, jawabnya dari negaranya (Belanda). Saya tahu dia bohong, enggak ada Nepenthes hidup di negara empat musim, adanya di negara dua musim," kata Mega di Purwokerto, Sabtu (19/12/2015).
Mega mengaku, tahu betul mengenai nepenthes atau Kantung Semar ini, karena selama ini berkonsentrasi dan peduli pada lingkungan.
Ia menyebut, nepenthes yang berada di Belanda sudah berhasil dikecilkan, serta dijual dengan harga yang relatif mahal. "Jadi, jangan mau dibohongi," kata dia.
Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia itu menambahkan, selain Belanda, Singapura juga kerap mengklaim asal flora dari Indonesia. Saking banyaknya yang diklaim, ia kerap bermusuhan dengan Singapura.
"Singapura negara kecil itu klaim flora kita. Pohon Damar itu diklaim milik mereka. Saya tanya, daerah mana yang bisa nanam pohon Damar," tambah dia.
Menurut dia, keanekaragaman hayati Indonesia adalah yang terbaik di dunia. Namun flora Indonesia tidak banyak tereksplorasi lantaran tidak ada keseriusan dari pemerintah dan masyarakatnya.
Bukti dari melimpahnya flora adalah lamanya Thomas Raffles tinggal di Indonesia, hingga hingga istrinya meninggal di Indonesia (Bogor). Raffles lantas membawa banyak tanaman ke luar negeri.
Semestinya, lanjut Mega, seluruh flora bisa ditampilkan dalam museum dan kebun raya. Semua negara lain telah mempunyai, serta menampilkan dengan baik dan membanggakan.
"Padahal modal tanamannya negara lain sedikit. Katanya Brazil nomor satu, saya pikir bangsa Indonesia, tapi di sini mengapa tanaman dibiarkan, dicuri oleh asing," ucapnya.
"Nepenthes, saya sakit hati. Saya pas di Belanda, tanya itu asalnya dari mana, jawabnya dari negaranya (Belanda). Saya tahu dia bohong, enggak ada Nepenthes hidup di negara empat musim, adanya di negara dua musim," kata Mega di Purwokerto, Sabtu (19/12/2015).
Mega mengaku, tahu betul mengenai nepenthes atau Kantung Semar ini, karena selama ini berkonsentrasi dan peduli pada lingkungan.
Ia menyebut, nepenthes yang berada di Belanda sudah berhasil dikecilkan, serta dijual dengan harga yang relatif mahal. "Jadi, jangan mau dibohongi," kata dia.
Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia itu menambahkan, selain Belanda, Singapura juga kerap mengklaim asal flora dari Indonesia. Saking banyaknya yang diklaim, ia kerap bermusuhan dengan Singapura.
"Singapura negara kecil itu klaim flora kita. Pohon Damar itu diklaim milik mereka. Saya tanya, daerah mana yang bisa nanam pohon Damar," tambah dia.
Menurut dia, keanekaragaman hayati Indonesia adalah yang terbaik di dunia. Namun flora Indonesia tidak banyak tereksplorasi lantaran tidak ada keseriusan dari pemerintah dan masyarakatnya.
Bukti dari melimpahnya flora adalah lamanya Thomas Raffles tinggal di Indonesia, hingga hingga istrinya meninggal di Indonesia (Bogor). Raffles lantas membawa banyak tanaman ke luar negeri.
Semestinya, lanjut Mega, seluruh flora bisa ditampilkan dalam museum dan kebun raya. Semua negara lain telah mempunyai, serta menampilkan dengan baik dan membanggakan.
"Padahal modal tanamannya negara lain sedikit. Katanya Brazil nomor satu, saya pikir bangsa Indonesia, tapi di sini mengapa tanaman dibiarkan, dicuri oleh asing," ucapnya.
No comments:
Post a Comment