Kartu "Satu Jakarta" yang digagas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, dinilai meniru program kartu "Jakarta One" yang sudah diluncurkan sekitar pertengahan 2016 oleh Pemprov DKI Jakarta.
Namun Sylviana mengklaim, idenya membuat kartu Satu Jakarta sudah ada sejak ia menjabat Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil DKI tahun 2003. Saat itu, kata Sylvi, ada program yang dinamakan single indentification number.
"Saya 2003 sudah melakukan itu lho, mungkin bisa ditanya di senior-senior di kependudukan bagimana kami berjuang," kata Sylvi, di sela acara kampanye di Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).
Sylvi tidak menjelaskan apa kaitan program single indentification number tahun 2003 itu dengan kartu Satu Jakarta yang digagasnya sekarang. Menurut dia, warga Jakarta ingin kemudahan dalam melakukan berbagai kepengurusan, dengan administrasi yang sederhana. Karenanya, ia mendiskusikan ide kartu Satu Jakarta dengan Agus.
Ia mengatakan, Agus kebetulan sependapat dengannya soal memberi kemudahan bagi warga melalui kartu Satu Jakarta tersebut.
"Saya dialogkan dengan Mas Agus ternyata klop, Mas Agus jugapengen begitu, simpel memudahkan masyarakat, sehingga masyarakat tidak harus repot membawa macam-macam," kata Sylvi.
Sylvi mengatakan dirinya belum dapat mengungkap apa keunggulan kartu Satu Jakarta jika dibanding dengan Jakarta One itu. Sylvi hanya ingin warga bisa simpel mengurus segala urusan hanya dengan satu kartu.
"Karena itukan (Jakarta One) baru di-lauching, nyatanya belum ada, saya tidak bisa berandai-andai, kita tunggu aja, kita lihat. Kita akan memberikan yang terbaik," kata Sylvi.
Kartu Jakarta One telah diluncurkan Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Juni 2016. Kartu Jakarta One adalah kartu multifungsi yang bisa digunakan untuk berbagai hal, mulai dari untuk sistem pembayaran saat naik angkutan umum hingga penyaluran kredit kepada pelaku usaha kecil menengah.
Warga juga akan dapat menggunakan kartu tersebut untuk berwisata ke Monumen Nasional (Monas), penyaluran bantuan ketika bencana, naik bus, dan lain-lain. Melalui kartu Jakarta One, Pemprov DKI Jakarta dapat mengetahui arus kas dan penghasilan pelaku UMKM. Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta dapat menyalurkan kredit usaha rakyat bagi pelaku UMKM
No comments:
Post a Comment