PT Aetra Air Jakarta menyatakan bahwa mereka memiliki perjanjian dengan Palyja yang memungkinkan keduanya saling membantu apabila ada salah satu yang mengalami kesulitan dalam hal distribusi. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Aetra, Pratama S Adi guna meluruskan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Kamis kemarin.
"Kami bukan membantah, tetapi hanya ingin meluruskan pernyataan Pak Ahok mengenai situasi yang sebenarnya," kata Pratama kepada Kompas.com, Jumat (2/10/2015). Menurut Pratama, perjanjian telah ada sejak kedua perusahaan tersebut beroperasi di Jakarta.
Tujuan dilakukannya perjanjian yang diinisiasi oleh PAM Jaya itu bertujuan agar pelayanan kepada masyarakat tidak terhambat. Meskipun ada salah satu pihak yang mengalami keterbatasan pasokan. (Baca: Ahok: Aetra Kelebihan Air, Palyja Kekurangan Air)
"Jika dalam kondisi tertentu ada salah satu pihak yang mengalami kesulitan distribusi, misalnya kekurangan pasokan yang berdampak terhadap terganggunya pelayanan ke pelanggan, maka dapat meminta ke pihak yang lain," ucap dia.
Pratama kemudian menyebutkan bahwa sejak 10 September lalu, pihaknya membantu Palyja untuk memasok air ke wilayah-wilayah Palyja yang berbatasan dengan layanan air Aetra, seperti di Tebet dan Kalibata.
"Sejak tanggal 10 September kemarin kami secara rutin mengalirkan 150 liter per detik per hari ke area Palyja. Jadi setiap kondisi di mana mereka sangat memerlukan bantuan, kita pasti bantu sampai pasokan air Palyja normal kembali," ujar Pratama.
Sebelumnya, Ahok menyebut kesulitan air yang dialami warga dalam beberapa pekan ini disebabkan tak terhubungnya instalasi yang dimiliki dua operator swasta, yakni Palyja yang mengelola air wilayah Barat Jakarta dan Aetra yang mengelola air wilayah Timur Jakarta.
"Susah ini. Sekarang Aetra kelebihan air. Palyja kekurangan air. Sekarang dia (Aetra) mau enggak sambung pipa Palyja ke sisi barat Ciliwung? Enggak mau pasti. Makanya begitu kalau dikuasai dua swasta," kata dia di Balai Kota, Kamis (1/10/2015).
No comments:
Post a Comment