Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, bertemu dengan Dubes Mesir untuk Indonesia, Bahaa El Deen Bahgat Ibrahim Dessouki, di Balai Kota DKI Jakarta, siang tadi. Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan itu mulai dari masalah ekonomi hingga bertukar pengalaman terkait penanganan masalah perkotaan.
"Ada banyak area kerja sama, misalnya ekonomi dan investasi di Kairo dan Jakarta. Juga pendidikan untuk bertukar pengalaman mengenai tantangan yang dihadapi Kairo dan Jakarta seperti daerah kumuh dan polusi," kata Dessouki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/1)).
"Kami mempunyai banyak kesamaan dan banyak bidang untuk kerja sama," sambungnya.
Dalam pertemuan itu juga dibahas soal penanganan masalah lalu lintas dan polusi di perkotaan. Menurutnya, Jakarta dan Kairo saat ini sama-sama sedang membangun banyak proyek infrastruktur untuk mengatasi masalah lalu lintas.
"Di Mesir kami juga ada kereta bawah tanah, ada jembatan dan terowongan dan jalanan baru di Kairo. Kami percaya kami bisa mengatasi permasalahan ini. Di Kairo malam hari 14 juta penduduk siang hari 17 juta. Banyak permasalahan," bebernya.
Dijelaskannya pula, untuk mengatasi persoalan-persoalan itu tentu membutuhkan banyak dana. Itu sebabnya, mereka selalu menyambut baik segala bentuk investasi yang ditawarkan pihak swasta utamanya dalam proyek infrastruktur.
"Di Kairo itu satu keluarga punya 5 atau 6 mobil. Ini menjadi masalah juga. Ini adalah tantangan yang besar tapi saya percaya Kairo bisa memecahkannya. Saya juga melihat beliau ( Ahok) juga mencoba mengatasi masalah ini," jelasnya.
"Ada banyak area kerja sama, misalnya ekonomi dan investasi di Kairo dan Jakarta. Juga pendidikan untuk bertukar pengalaman mengenai tantangan yang dihadapi Kairo dan Jakarta seperti daerah kumuh dan polusi," kata Dessouki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/1)).
"Kami mempunyai banyak kesamaan dan banyak bidang untuk kerja sama," sambungnya.
Dalam pertemuan itu juga dibahas soal penanganan masalah lalu lintas dan polusi di perkotaan. Menurutnya, Jakarta dan Kairo saat ini sama-sama sedang membangun banyak proyek infrastruktur untuk mengatasi masalah lalu lintas.
"Di Mesir kami juga ada kereta bawah tanah, ada jembatan dan terowongan dan jalanan baru di Kairo. Kami percaya kami bisa mengatasi permasalahan ini. Di Kairo malam hari 14 juta penduduk siang hari 17 juta. Banyak permasalahan," bebernya.
Dijelaskannya pula, untuk mengatasi persoalan-persoalan itu tentu membutuhkan banyak dana. Itu sebabnya, mereka selalu menyambut baik segala bentuk investasi yang ditawarkan pihak swasta utamanya dalam proyek infrastruktur.
"Di Kairo itu satu keluarga punya 5 atau 6 mobil. Ini menjadi masalah juga. Ini adalah tantangan yang besar tapi saya percaya Kairo bisa memecahkannya. Saya juga melihat beliau ( Ahok) juga mencoba mengatasi masalah ini," jelasnya.
No comments:
Post a Comment