Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyerahkan Rp 15,3 miliar kepada warga untuk pembebasan lahan bangunan mereka guna pembangunan mass rapid transit (MRT). Penyerahan dana tersebut dilakukan di kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada Jumat (28/8/2015).
Basuki mengaku sangat mengapresiasi warga yang merelakan lahannya. Sebab, lahan tersebut sangat dibutuhkan untuk pembangunan.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengungkapkan bahwa untuk mencapai suatu hal harus ada sesuatu lainnya yang dikorbankan.
Ia pun menganalogikan pembebasan lahan untuk pembangunan sebagai pengorbanan seperti halnya untuk mencapai kemerdekaan.
"Memang pembangunan harus ada pengorbanan. Mau merdeka saja harus ada nyawa yang hilang kok," kata dia di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat.
Menurut dia, bersedia merelakan lahan untuk pembangunan merupakan pengorbanan. Apalagi, jika lahan yang dibebaskan merupakan bangunan yang digunakan untuk usaha.
"Makanya kami terima kasih kepada yang mau kasih. Karena ini tempat usaha orang siapa sih yang mau lepas? Bukan masalah tanah karena dagang ada usahanya. Makanya kita sangat hargai," ucap Ahok.
Penyerahaan dana pembebasan lahan hari ini dilakukan untuk tiga pemilik lahan. Lahan mereka semuanya berada di kawasan Cilandak Barat.
Heriyawan, salah satu warga yang lahannya dibebaskan, mengatakan, tanah dan bangunannya berada di lampu lalu lintas Fatmawati. Lahan tersebut nantinya akan dipasangi tiang pancang.
Ia mengaku sudah mulai berdialog dan mediasi dengan Pemprov DKI sejak 2010, tetapi baru sepakat satu setengah bulan lalu. Lahannya tadinya dibuat usaha bengkel dan kontrakan. "Proses lama, terakhir kita minta harga appraisal, Rp 25 juta meter persegi," kata dia.
Basuki mengaku sangat mengapresiasi warga yang merelakan lahannya. Sebab, lahan tersebut sangat dibutuhkan untuk pembangunan.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengungkapkan bahwa untuk mencapai suatu hal harus ada sesuatu lainnya yang dikorbankan.
Ia pun menganalogikan pembebasan lahan untuk pembangunan sebagai pengorbanan seperti halnya untuk mencapai kemerdekaan.
"Memang pembangunan harus ada pengorbanan. Mau merdeka saja harus ada nyawa yang hilang kok," kata dia di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat.
Menurut dia, bersedia merelakan lahan untuk pembangunan merupakan pengorbanan. Apalagi, jika lahan yang dibebaskan merupakan bangunan yang digunakan untuk usaha.
"Makanya kami terima kasih kepada yang mau kasih. Karena ini tempat usaha orang siapa sih yang mau lepas? Bukan masalah tanah karena dagang ada usahanya. Makanya kita sangat hargai," ucap Ahok.
Penyerahaan dana pembebasan lahan hari ini dilakukan untuk tiga pemilik lahan. Lahan mereka semuanya berada di kawasan Cilandak Barat.
Heriyawan, salah satu warga yang lahannya dibebaskan, mengatakan, tanah dan bangunannya berada di lampu lalu lintas Fatmawati. Lahan tersebut nantinya akan dipasangi tiang pancang.
Ia mengaku sudah mulai berdialog dan mediasi dengan Pemprov DKI sejak 2010, tetapi baru sepakat satu setengah bulan lalu. Lahannya tadinya dibuat usaha bengkel dan kontrakan. "Proses lama, terakhir kita minta harga appraisal, Rp 25 juta meter persegi," kata dia.
No comments:
Post a Comment