Thursday, January 28, 2016

Ahok Beberkan Kenakalan Operator Transjakarta

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membeberkan berbagai kenakalan yang dilakukan pihak operator transjakarta. 

Contohnya ialah ketika sopir enggan memberhentikan busnya, padahal seharusnya bus itu berhenti. 

Menurut Basuki, sopir yang terus tancap gas ini akan menambah uang yang dibayarkan Pemprov DKI kepada operator.

Selama ini, Pemprov DKI membayarkan uang kepada operator dengan sistem rupiah per kilometer. (Baca juga: "Tolong Kursi Bus Feeder Diganti, Paha Saya Kejepit Sama Paha Orang Lain")

"Kami kan bayar mereka rupiah per kilometer. Kalau dia makinngebut, ya dia makin kencang (tarif pembayarannya)," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (28/1/2016).  

Selain itu, lanjut dia, ada operator yang tidak memasang global positioning system (GPS). Tanpa GPS, Basuki mengaku sulit mengontrol kecepatan bus-bus transjakarta tersebut.

Masalah ini, kata Basuki, terus dibiarkan PT Transjakarta selama bertahun-tahun. 

"Jadi, GPS kami enggak tepat juga. Coba kamu lihat di monitor sama di lapangan, beda tuh. Terus, kami minta (operator) perbaiki kontrak, mereka enggak mau," kata Basuki.

Ia juga menyampaikan bahwa selama ini kontrak dengan operator tidak juga diperbaiki dengan alasan Jakarta kekurangan unit bus.

Kendati demikian, menurut Basuki, kekurangan unit bus bukan masalah berarti demi kontrak dengan operator yang lebih baik. (Baca: Ahok Sebut Pemprov DKI Sedang Putus Kontrak Operator Transjakarta Nakal)

"Makanya, saya menempuh satu kebijakan, saya enggak mau ngalah. Kalau ribut, ribut saja sudah, tetapi ke depannya lebih baik. Daripada kamu ngalah, terus dikerjain, ngapain gitu lho," kata Basuki.

No comments:

Post a Comment