Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan berjanji tidak akan tebang pilih menindak organisasi masyarakat (ormas) pembuat onar di wilayah hukumnya. Sebab, tugas kepolisian menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.
"Apapun namanya, mau bentuknya ormas atau lainnya yang buat kerusuhan akan disikat negara enggak boleh kalah. Dan negara enggak mau ormas yang ingin melakukan demikian. Karena akan berhadapan dengan negara, akan saya bereskan dan sikat," kata Anton usai bersilaturahmi ke rumah sesepuh Jabar, Solihin GP di Kawasan Cisitu, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Selasa (17/1).
Anton menegaskan bakal menindak tegas ormas yang main hakim sendiri. Salah satunya menindak anggota ormas FPI yang melakukan aksi pembakaran dan pengerusakan tiga markas GMBI sehari usai pemeriksaan Ketua FPI Rizieq Syihab.
"Sekarang silakan siapa yang bakar, siapa yang rusak? Dimana ada ormas itu ada kerusuhan. Masyarakat bisa menilai," terang jenderal polisi bintang dua tersebut.
Polisi menetapkan 12 anggota FPI sebagai tersangka atas kasus pembakaran dan pengerusakan markas GMBI. Menurutnya, ini bukti polisi berani mengambil tindakan tegas.
"Di situ ada yang libatkan lima anak. Anak itu dipanas-panasin untuk lakukan kekerasan. Apa itu tragedi pengkaderan kekerasan dini pada anak? Silakan mata hati dibuka," imbuhnya.
Sejak dulu Jawa Barat memegang teguh nilai perdamaian dan toleransi yang tinggi. Sebagai putra daerah, dia tidak ingin Jabar tercoreng dengan ulah-ulah pihak tidak bertanggung jawab.
"Jabar itu sejak zaman dahulu kala sangat toleran. Dulu ada Pajajaran, berdiri Cirebon kasultanan, Jayakarta kerja sama dengan portugis. Artinya multi culture itu sudah ada. Jabar ini pegang nilai perdamaian dan toleran. Zaman dulu Sriwijaya dan Kediri perang tapi damainya di Jabar juga," katanya.
No comments:
Post a Comment