Wednesday, December 16, 2015

Mengamati Kop Surat Pengunduran diri Novanto yang Mirip 'Katebelece Palsu'

Mengamati Kop Surat Pengunduran diri Novanto yang Mirip Katebelece PalsuFoto: Indah Mutiara Kami
Jakarta - Setya Novanto mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua DPR kepada Mahkamah Kehormatan Dewan yang tengah bersidang. Surat tersebut dibacarakan oleh Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco dalam sidang.

Surat tersebut dijamin keasliannya oleh MKD yang kemudian menutup sidang terkait kasus pelanggaran etik yang dilakukan Novanto. Ketua MKD Surahman menegaskan surat tersebut diterima Dasco dari sekretaris pribadi Novanto.

"Surat itu tadi diserahkan ke Pak Dasco (Gerindra) yang dibawa dari sekretaris pribadi Pak Novanto," ujar politisi PKS tersebut dalam sidang di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2015).

Salinan surat itu kemudian tersebar. Novanto menggunakan kop surat berlogo Garuda Pancasila dengan tulisan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di tengah atas. Novanto juga membubuhkan tanda tangan di atas materai Rp 6.000.

Sebelumnya penggunaan kop surat seperti ini sempat disebut palsu oleh Kesekretariatan Jenderal DPR. Kop surat mirip seperti ini juga terdapat di katebelece atau surat pengantar dari pejabat kepada PT Pertamina.

(Baca juga: Diterima dan Ditindaklanjuti Pertamina, Benarkah Katebelece Novanto Palsu?)
Katebelece yang mencantumkan nama Novanto dan ditujukan ke Pertamina (Istimewa).

"Lihat ini beda dengan surat yang benar. Kalau yang benar ada di sebelah pinggir. Tapi, kalau ini berada di tengah," kata Kepala Bagian Tata Usaha pimpinan DPR Hani Tahapari di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/11).

Pada saat itu Hani membawa kertas berkop DPR yang posisinya ada di kiri atas. Pernyataan Hani tersebut kemudian dijadikan alasan pihak Novanto untuk mementahkan katebelece terkait kontrak tanki penyimpanan bahan bakar minyak (BBM).
Kabag TU pimpinan DPR Hani menunjukkan kop yang di kiri atas

Pihak Pertamina pada saat menerima surat tersebut langsung menindaklanjuti. Tetapi kemudian pihak DPR membantah telah mengirimkan surat tersebut.

Apakah dengan begini katebelece bisa disimpulkan asli seperti surat pengunduran diri Novanto? 

No comments:

Post a Comment